Drama kelas 3 mkhs
Bintang-bintang yang indah gemerlap,menghiasi kehadiran sang
malam, angin yang berhembus memberikan kedamaian bagi yang merasakan nya.
Di
tengah-tengah malam yang indah terdapat sebuah keluarga yang sangat Harmonis
dan merasakan kedamaian.
Ibu :
pa….?
Ayah :
iyah bu….? ( menyeruput kopi )
Ibu :
Ibu takut pa
Ayah :
takut kenapa bu….?
Ibu :
Ibu takut kalau belanda sampai menjajah desa kita pa…?
Ayah : tenang bu, kita tidak boleh resah.
tetap lah tenang, kita ber do’a aja kepada
Allah kita Semoga kita dan anak-anak kita tetap
dalam lindungan Allah SWT
Ibu : Amin….
Datanglah anak-anak mereka ke ruang tamu
Aji dan rizal : Assalamualaikum..??
Ayah dan Ibu : Waalaikum salam….
Aji : Bu, Pa kami datang
kesini bermaksud ingin bicara sama ibu sama bapak
Ayah : ada apa nak….?
Bicaralah
Aji : Bu, pa kami sudah
rundingan bahwa kami sudah memutuskan besok kami mau
pergi Untuk
menuntut ilmu di Pesantren Mambaul Falah
untuk itu kami meminta restu sama Ibu dan Bapak.
Ibu :
hah… ngak salah nak di Negara ini kan sedang di jajah , Negara ini belum aman nak..
Rizal : tapi Bu , kami sudah
bosan dengan kebodohan ini, kami ingin menuntut ilmu Bu.Tolong lah ijin kan lah
kami Bu….
Ayah : tp ibu mu benar nak ,
bahwa Negara ini belum aman.
Aji : asal ibu dan bapak
mengizinkan insya Allah kami akan baik-baik saja
Rizal : iyah bu ..pa…
Ayah : ya udah nak kami akan
merundingkan nya dulu, kalau kami menyetujui kalian boleh Kalian boleh berangkat
besok.
Ibu : ya sudah lah , tidur
lah nak sudah malam (aji dan rizal pun pergi ).
Ibu : pak , gimana nih …
Ayah : iyah bu, bapak juga
binggung but p, menurut bapak biarkan lah mereka
Untuk Menuntut ilmu toh mereka niat nya baik.
Untuk Menuntut ilmu toh mereka niat nya baik.
Ibu : iyah sih pa emang
mereka niatnya baik tp, kan Negara kita sedang di jajah, nanti kalua Anak kita kenapa-kenapa
gimana…
Ayah : mereka sudah besar bu,
jadi bapak yakin mereka tau mana yang baik mana yang buruk Bagi mereka..asal Ibu meridho bu…
Ibu : ya sudah lah pa
…iyah..
Ke esokan hari nya ,
sang Aji dan rizal menemui ke dua orang
tua nya lagi
Di ruang tamu.
Rizal : Bu pa, gimana…..
Ayah : nak kami sudah
merundingkan tentang keinginan mu
Aji : trus hasil nya gimana
pak bu….?
Ayah : iyah nak, jadi kami merestui kalian untuk
menuntut ilmu di mambaul falah .
Ibu : iyah ibu meridhoi
kalian…
Aji dan rizal :
Alhamdulillah…
Rizal : ka akhirnya kita bisa
merantau
Aji : iyah zal…
Aji :
oh iya bu pa… do’ain kami ya bu semoga kami nanti sampai menjadi kyai seperti Abi Qohar dan menjadi Imam di desa kita.
Rizal :
iyah bu pa.. do’ain kami yah..
Ayah :
iyah nak, do’a kami selalu menyertai kalian..
Ibu :
ya sudah, ibu ambilkan dulu yah
pakaiannya dan bekal nya
Aji dan rizal : iyah bu..
Ibu :
ini Aji, rizal …
Ayah : ayo bu kita berangkat…
Setelah di restui
oleh kedua orang tua nya , akhirnya mereka pergi serta di antar
Oleh kedua orang tua
nya ke pesantren membahul falah dan diserah kan oleh kyai dahlan.
Ayah :
assalamualaikum…
Bejo :
waalaikum salam.., ada yang bisa saya bantu pak..??
Ayah :
maaf kang bisa bertemu dengan kyai nya..
Bejo :
oh romo kyai sujai..??
Ayah :
iyah kang..
Bejo :
oh nanti saya panggil kan dulu
Ayah :
mangga kang…
Bejo :
punten2x
Kyai :
mangga mlebet mawon
Bejo :
assalamualaikum…
Kyai :
waalaikum salam , eh bejo ada apa jo..??
Bejo :
niki yai, wonten tamu kang pengen ketemu maring panjenengan
Kyai :
sapa kuen jo..
Bejo :
mboten uning yai..
Kyai :
kon manjing bae jo.
Bejo :
nggih kyai ( keluar) assalamualaikum..
Kyai :
waalaikum salam
Bejo :
pak kata kyai langsung masuk saja pak
Ayah :
oh yah trimakasih..
Bejo :
nggih pak sama2
Ayah : assalamualaikum..
Kyai :
waalaikum salam, mangga masuk saja pak, ada yg bsa saya bsa saya bantu pak
Ayah :
ini kyai, anak saya Aji dan raka ingin mesantren di sini, untuk itu kami ingin
Menitipkan
anak kami kepada kyai, kami mohon kepda kyai tolong didiklah anak kami
Supaya
mempunyai akhlak yg baik dan menjadi orang yg berilmu.
Kyai :
oh nggih pak saya akan didik anak ibu bapak menjadi anak yg baik soleh dan
berilmu. (datang lah seorang
anak perempuan smbil membawa minuman).trimakasih nak
Sunenti : nggih pak..( sambil keluar)
Kyai :
mangga pak bu di sambit.
Ayah : oh iya kyai.
Ibu : kyai, ngomong-ngomong jepang sudah
sampai kesini belum..?
Kyai : sudah bu, itulah yang saya
pikirkan bu, semenjak jepang mengancam akan merebut Damenguasai daerah ini para santri merasa cemas dan khawatir akan keslamatan nya
Ibu : gimana ini nak di sini tidak aman …? (
sambil bisik-bisik).
Aji : demi ilmu bu saya pertaruhkan jiwa dan
raga ku.
Ibu : tp nak …
Raka : bu.. Allah yang akan melindungi kita
Ayah : sudah lah bu turuti saja .
Kyai : pak bu,tenang insya Allah saya dan segenap
pengurus akan menjaga aji dan raka
Ayah : Terima kasih kyai, Ayo bu kita pulang
biarkan Aji dan Raka menuntun ilmu disini.
Ibu : Iyah pak…
Ayah :
Nak jaga diri baik-baik yah ingat do’a Bapak
dan ibu selalu menyertai mu dan jangan
lupa do’in selalu ayah dan ibu, jadilah anak kebangga’an Bapak dan ibu... OK..
Ini
Aji ada ikat kepala buat mu, jika memang Aji kangen Bapak dan ibu lihatlah ikat
kepala ini. Ikat kepala ini sebagai obat rindu buat mu.
Ibu :
Sungguh berat hati ini nak melepaskan kalian, akan terasa sepi nanti rumah kita
tanpa kalian. Tp, apa boleh buat, kalian memilih jalan yang terbaik untuk
kalian sendiri kami sadar nak kalian sudah dewasa. Tapi ingat nak jaga diri
baik-baik yah do’akan kami selalu
Kami
menyayangi kalian ( sambil meluk semua). Nak raka ini ada sebuah ikat kepala
Buat
kamu , jika kalian rindu Bapak
dan ibu lihatlah ikat kepala ini, ini yg akan menjadi
Obat
rindu kalian.
Aji & Raka : makasih
ayah dan ibu (sambil menangis & memeluk
)
Raka : kami juga sayang kalian
Ayah : ya sudah lah nak ayah dan ibu kembali ke
rumah dulu yah
Ayah : kyai kami mohon pamit, tolong didik anak
kami kyai. Assalamualaikum..
Kyai : waalaikum salam
( raka nyanyi wahai
ayah dan ibu)
Kyai :
bejo…bejo…(memanggil bejo)
Bejo :
nggih kula kyai
Kyai :
bejo, ikih anteren aji lan raka meng kamer
Aji &
Raka : iyah kang
Di tengah-tengah
perjalanan bapak tarmin dan ibu siti aminah yang sedang asik
Berbincang-bincang,
tiba-tiba mereka bertemu dg para penjajah jepang.
Comandan : hey…you..!!! mau kemana kau…?
Ibu : aduh pak gimana nih, ibu takut pak.. ( sambil bisik-bisik )
Ayah : tenang bu tetaplah di belakang bapak
Comandan : hey..I tanya you.. you mau kemana..? ( sambil membentak).
Ayah : kami mau pulang
Comandan : berani-berani nya ibu lewat sini…
SEIKEREI……!!!(merintah dg keras).
Ayah & ibu : ( hanya terdiam dan merasa takut).
Comandan : SEIKEREI…!!! (sambil membentak dan
memukul sang ayah hingga jatuh).
Ayah : tidak, kami tidak akan melakukan itu, kami
tidak akan Ruku pada kalian, ruku kami
Hanya
untuk Allah .
Copral : aaa…..dasar bajingan ( sambil memukul ayah )
Ibu : aaa…. Bapak.(sambil mendekati ayah).
Copral : SEIKEREI…!!!
Ayah : tidak. kami tidak akan melakukannya.
Copral : mungkin ini yang you mau ( ambil pistol dan
menembakan nya ke kepala bapak
Tarmin “dor”)
Ibu : bapaaaaaaaaaaaaaaaaaaak (sambil
menanggis), dasar kalian bajingan (mengucapkan dg penuh emosi )
Letnan : apa you bilang ( sambil menjambak dan
menampar ibu siti aminah)
Ibu : Aaaaaaaaahhh ( sambil menangis )
Comandan : Sudah ayo kita pergi.. ( sambil keluar
)
Ibu : Sungguh kejamnya mereka ya Allah
(sambil menangis )..
( Ayah
terbangun )
Ayah : Bu ( sambil batuk kesakitan ) maafkan bapak
bu. Bu tolong jagain anak kita yah
Ibu : Pak, tolong bertahanlah
Ayah :
Bu, bapak mencintai mu… ( sambil kesakitan )
Ibu : iyah pa, ibu juga mencintai bapak,
tolong bertahanlah untuk ku dan anak-anak kita pak
Ayah : Bapak sudah tidak kuat lagi bu ( batuk
kesakitan ). Bu, tolong jaga diri baik-baik yah dan tolong jaga serta didik
anak kita yah bu. Dan tolong bu jangan kabarkan semua ini kepada Aji dan Raka,
biarkan mereka menuntut ilmu dg tenang,
toh mereka baru saja mesantren.. Ini bu, tolong berikan surat ini kepada mereka
jika mereka sudah pulang..
Bapak
sayang ibu,,. ( Syahadat )
Ibu : Ya Allah Bapaaaaaaaaaak,.. ( menangis
). Ibu juga sayang ayah.
Kang bejo, Aji dan
Raka menghampiri kamarnya..
Bejo : ( Tok, tok, tok ) punten
Para
santri : Mangga
Bejo :
Assalamu’alaikum
P. santri : Wa’alaikum salam
Bejo : Ibnu dan kawan-kawan ini
ada teman baru
Ibnu : Oh iya, Mangga-mangga
linggih, siapa namanya kang bejo..??
Bejo : Ini Aji kakaknya dan ini
Raka adiknya..
Ibnu : Oh Aji dan Raka…
Bejo : ya’ tul. Ya udah Aji, Raka saya tinggal
dulu yah, sok kenalan dulu sama teman-teman mu yang baru. Ibnu tolong atur
semuanya
Ibnu : Ya’ tull,, hehehe siap kang bejo’..
( Aji
dan Raka kenalan dengan semua santri )
Hasan : Ji, raka. Kalian ko berani banget sih
mesantren disini, padahalkan jepang sudah mengancam akan merebut daerah ini
Aji : Demi ilmu kang, kami ingin menjadi anak
yang berguna untuk keluarga dan orang lain. Kami ingin menjadi anak yg soleh,
dan kami ingin terbebas dari kebodohan
P.
santri : Ooooohh, ya ya ya.
Raka : Ngomong-ngomong pesantren ini sudah
dihampiri jepang berapa kali..??
Harun : Yaaa, jadi jepang sudah kesini beberapa
kali, 2 hari yang lalu jepang kesini dan mengobrak-abrik pesantren ini, dan
jepang juga mengancam akan datang lagi kesini.
Aji : Berarti desa ini termasuk pesantren ini
tidak aman yah kang..
P.santri
: ya’ tull
Raka : ko rupanya kalian tetap tenang-tenang aja
Harun :
karena kita termotivasi oleh ayat al-qur’an yaitu “Laa tahzan innallaha
ma’anaa” janganlah bersedih hati sesungguhnya Allah bersama kita. Dan kita juga
tidak mau berlarut-larut dalam
kesedihandan kecemasan, sehingga akhirnya dapat membuang-buang waktu kita untuk
menuntut ‘ilmu
Raka : Ooohh
Ibnu : ya
kita berhati-hati ajah mungkin besok atau lusa jepang akan kesini lagi
“suara
bel as-sanusi”
Harun : hmm.. sapa sih sing dolanan bel kuh
p.santri
: hahahahahaha…
Ibnu : ayu kang kabeh, aji,raka . ayu kita ngaji
dhuha…
Raka : kitab nya apa kang…?
Ibnu : kalau sekarang ngaji dhuha kitabnya fathul ijar
Raka : kitab apa nguh….?
Firman : ayu
ajah nanti juga tau, ayu kita ke mushala
Aji : ngaji nya di mushala kang..?
Firman : iya..
Waktu dhuha menuntut
mereka untuk ngaji bersama kyai
Firman : ayo niat …..(niat bareng-bareng)
Kyai : assalamualaikum…
P.santri
: waalaikumsalam..
Kyai : gimana kabar kalian hari ini …?
P.santri
: Alhamdulillah sehat cerdas luar biasa Allahu akbar (tepuk tangan)
Raka : leh kaya dadan daud bae ( bisik-bisik)
Kyai : ( tawasul di lanjutkan ngaji sampai 5 jam
)
Lima jam kemudian
Kyai : wallahu ‘alamu bisowab…( sambil keluar)
P.santri
: ( yarobibil mustofa…)
Raka : aduh ngaji nya lama banget euy… tp kang ngajinya mantep bener, serasa
bikiiiiiin..(sambil menghayal) adeeeh
Raka : woy jangan ngayal
p.santri
: hahahahaha…
harun : tar dulu, tar dulu . eh tau nggak..?
P.santri
: nggak tau ….
Harun : ya emang saya belum kasih tau
Ibnu : hahaha…emang apa’an run..?
Harun : anaknya kyai si sunenti, dia kan bibirnya
tebal dan lidah nya merah berarti itunya tebal
dan legit
P.santri
: hahahahaha…..
Faishol : woy ..kang harun nya juga
ini waduuuh
Udah-udah pada ngeres pikirannya habis ngaji ini tuh ya
Hasan : hahaha…
“suara kentong berbunyi”
Faishol : siapa sih yang mainin kentong tuh..
Alzy : eh run itu bukan mainan
kentong run, eman ini udah massuk waktu dzuhur
Raka : yah tuh kan , ngaji nya
lama sih pa kyai nya, jadi nggak bisa mainan
dulu deh
Aji : eitt raka katanya
kesini mau cari ilmu
Raka : hehehehehe iyah ka..
Firman : hayo said adzan
Said : mangga lah kang hasan
ajah
Firman : udaaah kamu ajah..
Said : kang hasan ajah lah yang
suara nya enak
Firman : udaaah kamu ajah , kamu kan suaranya mirip muadzin masjidil haram
Said : bisa ajah ngrayu nya … ya udah deh
(said adzan)
Firman : saya ngak percaya deh kalo itu suara nya said…
Alzy : iya saya juga ngak percaya
Harun : Oooh itu di bawah yang
adzan nya mah
P.santri : Waaaaaahhh
Ibnu : Sini.. sini.. jadi, tadi kamu yang adzan..??
Beta : iya bang, yaa biar kelihatan said suara nya enak gitu bang
Faishol : dibayar berapa lo sama said..?
Beta : Ceban bang
p.santri : Wuuuuuhh said..
Harun : udah turun-turun
Beta : Siapa
kang..?? Saya..??
Harun : Iyaaa
kamuuu ( alay )
Beta : iya bang ( salaman muter bolak balik )
“ Kyai datang”
Hasan : id, id. Komat id..
“said komat”
Kyai : Para santri Negara ini
kan sedang tidak aman, untuk mengantisipasi jepang datang. Jadi
Kita sholatnya menggunakan system sholat khouf.
p.santri : Enggih kyai
Kyai : atur
barisan nya..(rapet lempeng)
( p.santri sedang
shalat , jepang datang dan meluncurkan anak peluru ke atas “ Dooooor….”)
Faishol : hah jepang-jepang…
Comandan : Angkat tangan
(hahahaha….!!!)
Comandan : you, you
..semua bodoh. Sudah I bilang you harus
pergi tinggalkan
tempat ini , tapi you, you.. masih di sini ,
dasar bodoh.
Copral : rupanya you..you.. semua ingin berurusan dengan kami
yah ..hah..!!
Prajurit : Lapor Comandan…..?
Comandan : iya
Prajurit : apakah kami harus menghabisi
mereka….?
Comandan : Silahkan,, tapi ingat jangan sampai bunuh mereka, aku
masih butuh tenaga..
Prajurit : siap, comandan.
( para santri di siksa )
Comandan : hahaha,, awas
yah..!! ..I beri waktu
you..you semua untuk berkemas
Dan
meninggalkan tempat ini, jika tidak , I akan bunuh you, you semua. Paham …!!!
Hah
Sudah
ayo kita pergi…. ( semua orang/santri kesakitan )
Firman :
kyai nggak papa….?
Kyai : aku
nggak papa, kalaian nggak papa…?
P.santri : kami
nggak papa kyai. ( putri kyai datang )
Sunenti : ya Allah
bah, abah tidak apa-apa bah…?
Kyai : abah
tidak apa-apa sun….
Sunenti : ayo bah
,, luka-luka nya di obatin…
(mereka meninggalkan panggung)
Firman :
Raka gak papa..??
Raka :
aku gak papa ko kang..
Said : aduh
gimana nih Kang ibnu..
Ibnu : aku juga nggak tau id harus
bagaimana…
Faishol : apa kita harus pergi bang…
Raka : tidak
kang faishol , ini tempat kita , ini tempat sumber mencari ilmu
Kita. Kita jangan gegabah, kita pikirkan
jalan yang terbaik.
Harun : ahaaa….
Kita lawan
Aji : tapi
mereka pake bedil loh…
Harun : eitt..
tenang ..kan jago silat orang..ya nggak id
Said : apah…
kaya saya bisa silat saja..
Hasan : oke,oke..
pokoknya kita harus cari cara untuk bisa bertahan di sini..
Raka : iya
betul itu bang..
P.santri : siaaaap
baaaang…
“Dengan keras dan kejam nya penjajah jepang, membuat
para santri
Kesakitan , akibat penyiksaan terhadapnya .. setelah sekian lama santri
ingin mengusir penjajah di Negaranya , akhirnya sekarang mereka sudah menemukan
jalan nya
(
raka sedang latihan tiba-tiba sunenti
datang ) ( Musik: sountreck sholin shocer)
Sunenti :
aaaaaahhhh…(terjatuh dan di tangkap oleh raka) ( Musik: pandangan pertama )
Raka :
awaaaas…( menangkap)
Sunenti : oh ma’af
kang ( sambil melepas pelukannya raka ),
makasih kang
Udah nylametin saya.
Raka : eeh,
iyah… ngomong- ngomong mba sunenti mau apa kesini…?
Sunenti : ngga papa
bang Cuma pengen cari angin dan lagi banyak fikiran
Nih bang..
Raka : banyak
fikiran, emang mba lagi mikirin apa…
Sunenti : ini kang
masalah kondisi abah …
Sunenti khawatir banget kang, dengan kondisi
abah, udah mah udah
Tua
, sakit-sakit’an , di atmbah kedatangan nya jepang lagi. Yang selalu bikin kacau.
Raka : udah
mba, mba yang sabar ajah, berdo’a lah kepada Allah semoga
Abah selalu sehat dan di lindungi ole Allah
SWT.
Sunenti : Aamiin…Oh
iyah kang ..kang raka lagi apa disini…?
Raka : inih
saya Cuma pengen latihan silat.
Sunenti : Oh bisa
silat kang…
Raka :
Alhamdulillah bisa sedikit-sedikit mah
Sunenti : coba dong
tunjukin ke saya silat nya…
Raka :
hehe..iya, siap… ( menunjukan silat ) ( Musik: sountreck sholin socer )
Sunenti :
wiiih…hebat kang..tar dulu yah kang Raka biar saya ambilkan minum
Dulu…
Raka : ehh
nggak usah mba…
Sunenti : udah
nggak papa..
Raka : eeeee,
ya udah deh makasih …..
(
Raka melanjutkan latihan. Setelah sudah lama latihan akhirnya p.santri datang )
Alzy :
wiih..kang raka..
Raka : eeeeh…
kang Alzy dan
kawan-kawan ..
Harun : kamu bisa
silat ka…
Raka : haha…
bisa sedikit-sedikit mah kang harun..
Said :
ahaaa…!!! Saya punya ide nih …
Firman : ide apa luh id…kaya
orang iyah ajah luh id..
Said : yeeee…
dengerin dulu makanya kang Firman…ginih kang Firman…
Gimana kalau Raka melatih kita semua dan
setelah itu , kita lawan
Penjajah jepang dengan silat yang kita
punya..
p.santri : wih bener tuh..
p.santri : wih bener tuh..
Harun : luh hebat
juga yah malika
Said :
hah..apa tuh malika….
Faishol : kecil, hitam kental yang sudah ku
besarkan di kebun
P.santri : hahaha..
Said : sialan
luh pada..
Harun : sorry..
id, becanda….
Said :
becanda-becanda, eh lu semua pada tau ga…
Harun : apa tuh
id…?
Said : sakit
nya tuh disini..
P.santri :
hahahaha…..
Firman : udah id jangan di masukin ke
hati..
Said : iya
kang.. ya udah lah hayu kita mulai latihan nya..
Firman : ayo raka di depan.
Said : Iya
bang..
(
mereka latihan, tp santri belum bisa.)
Said : aduh
susah bener sih silat tuh..
Harun : namanya
juga belajar id.
(
tak lama kemudian sunanti datang membawa air )
Sunanti : bang..(
dari kejauhan ) bang raka ..ouup..(kaget)
p.santri : ciiiie….raka..
Raka :
hehe..apa’an sih kang..
Sunenti : ini kang
minuman nya…
Raka :
trimakasih mba..
P.santri : cieeee…
wuit..wuit…
Sunenti : apa’an
sih akang-akang…Cuma nganterin minum ajah ko.
Firman : iyah udah-udah ..semuanya
Sunenti : ini mau
pada latihan semua tah
Firman : iyaah mba..
Sunenti : ya udah
saya kembali ke rumah dulu yah , takut di cariin abah ..
Firman : iyah mba ..mangga..
Sunenti :
assalamualaikum..
p.santri : waalaikum salam..
Raka : makasih
yah mba ( dari kejauhan )
P.santri :
ekhem…cleeng
Said :udah lah
ayu kita lanjutin
Harun : tar
dulu..ka kamu belajar silat dari mana sih..
Raka : saya tuh
belajar dari ustad mutohirin yang berasal dari pesantren
As-sanusi.
Faishol : wiih..iyah , yah ,yah, yah…
Harun : Tapi ka
ada cara lain gak buat kita lebih cepat bisa
Raka : hmm…
ada. Coba kalian minum, ini, ini air dari guru saya supaya
Ketika kita menghadapi musuh badan kita akan menjadi reflek
Hasan :
wiiih..,coba ,coba ( minum semua)
Hasan : wiih.. iya euy
Paras : wit,
wit, wit
Harun : ayo lah
kita lanjutkan latihan nya..kita persiapkan buat besok.
(silat+atraksi)
Raka : nah,
sudah cukup latihan kita..! nanti strategi perang nya ginih.
Nanti
kang bejo mengalihkan perhatian mereka , trus kita ambil senjata-senjata mereka
oke
p.santri : oke…!
Keesokan harinya…, akhirnya para penjajah jepang
pergi beraksi dan menjalankan niatnya. Pada saat itu, para santri sedang ro’an.
Said : Jepang.. Jepang..
Firman : Tenang id,.
( Kang bejo berlari mengalihkan
perhatian para penjajah jepang )
Bejo : Wahai pemuda-pemudi Indonesia.
Wahai Santri-santri Indonesia.
Setelah sekian lama Jiwa dan raga kita telah dianiyaya olehnya.
Kejahatan mereka sudah merajalela kemana-mana.
Inilah saatnya wahai para santri-santri Indonesia.
Mari kita lawan mereka.
PERANGILAH..!!!
JIHADLAH karena Allah..
Ahadun ahad.. ( Teriak 3x )
( Perang )
Sunenti :
Kang raka... kang raka gak papa..??
P.santri : Cieeeeee...
( Kyai suja’i datang )
Kyai : Sunenti..??
Sunenti : Ehh
abah..
Kyai : Apakah
kau mencintai Raka..??
Sunenti : ( hanya terdiam malu )
Kyai : perempuan
kalau ditanya itu diam, berarti tandanya iyaa..
Sunenti : ahh abaahh
Sunenti : ahh abaahh
Kyai : Raka
apakah kau mencintai sunenti..??
Raka : jika
diizinkan, saya mencintainya kyai..
Kyai : Kalau begitu, mari kita kerumah orang tuamu..
Kyai : Kalau begitu, mari kita kerumah orang tuamu..
Raka : hah,, ada
apa kyai..??
Kyai : memberi
tau orang tuamu bahwa kalian akan saya nikahkan..
Raka : hah.. tapi..
Raka : hah.. tapi..
Kyai : Raka, saya
yakin kamu orang yang bisa menjaga sunenti.
Insya Allah kau akan jadi imam yang baik buat
sunenti.
P.santri : Cieeeeeee... Wuhuuuu..
Ibnu : Selamat
yah raka ( berjabat tangan )
Raka : Ahadun
ahad 2x..
Setelah kemenangan ada ditangan para santri
yang telah berhasil mengusir para penjajah jepang, Raka dan sunenti juga
mendapatkan kemenangan.. karena mereka akan menikah.
Raka : ( tok tok
tok ) Assalamualaikum..??
Ibu : ( Hanya
terdiam )
Raka : ( tok tok
tok ) Assalamualaikum..??
Ibu : Waalaikum salam.. masuk saja..
Ibu : Waalaikum salam.. masuk saja..
Raka : Bu..
Ibu...??
Ibu : Aji.....
Raka... ( Kaget langsung memeluk ) nak ibu kangen banget sama kalian, kalian
baik-baik saja kan
Aji & Raka : Iya buu kami baik-baik ajah..
Ibu : ituuu..
( Sambil menunjuk kearah kyai )
Raka : Oh iya bu,
itu kyai suja’i dan anaknya
Kyai :
Assalamualaikum..??
Ibu :
wa’alaikum salam, ada apa ya kyai..??
Kyai : jadi
maksud kedatangan kami disini pertama ingin bersilaturrahim.
Dan yang kedua saya telah menjodohkan raka
& sunenti, untuk itu saya ingin minta persetujuan ibu
Dan bapak.
Ibu : (
melongo ) saya setuju kyai.
Kyai : ya sudah
kita pulang dulu yah bu, raka, Aji.
Raka & Aji : Enggih kyai...
Kyai :
Assalamualaikum..?? ( sambil keluar )
Ibu :
wa’alaikum salam..
Raka : Bu,, ibu
setuju saya menikah dengan sunenti..
Ibu : Iyah
nak, ibu setuju.. Tapi, sebelum raka dan sunenti menikah saya ingin memberi
tahu
Aji dan Raka.
Aji : Apa itu
bu..??
Ibu : Bapak
kalian sudah tidak ada nak..
Raka : Apaahh..
Itu tidak mungki bu..
Ibu : maafkan
ibu nak, bapak mu hanya menitipkan surat ini untuk kalian.. ( memberikan surat
)
Aji & Raka : ( Membaca dalam hati & menangis )
Ibu : sudahlah
nak itu semua sudah takdir ilahi..
Aji : Iyahh
bu..
Ibu : dan raka
bapakmu pasti setuju ko.
Raka : iyahh bu..
Ibu : ya
sudah, ayo kita kerumahnya kyai suja’i buat nglamar sunenti buat raka.
Raka : Iyah hayu
bu..
Setelah
kesedihan meliputi Aji & Raka, perkataan dan nasehat ibunya membuat mereka
tak sedih lagi. Setelah pak kyai dan sunenti menunggu lama akan lamarannya
Raka, akhirnya Raka datang bersama ibu dan kakaknya yang siap melamar sunenti
dan langsung dinikahkan..
Raka :
Assalamu’alaikum..??
Kyai : wa’alaikum
salam.. ehh raka, ibu, aji.. mangga duduk dulu..
Ibu : terima
kasih kyai..
Kyai : Sunentii...??
( memanggil )
Sunenti : daleem abah.. ( keget ) ehh ibu,.
Kyai : gimana
bu..??
Ibu : Iyaah.
Jadi gini kyai, maksud kedatangan kami, kami ingin melamar sunenti untuk anak
saya Raka..
Kyai : Ohh,..
gimana nak sunenti,, apakah kau mau menerima Raka..
Sunenti : Ehh,, semua keputusan ada di abah..
Sunenti : Ehh,, semua keputusan ada di abah..
Kyai : ohh,,
kalau begitu..... iyaa.. saya terima lamaran Raka..
Ibu :
alhamdulillah..
(
tak lama kemudian penghulu datang )
Lebe :
Assalamualaikum..??
Kyai & i,r,a,s : Waalaikumsalam.. lohh ko pa penghuluu..??
Lebe : Ada yang
mau nikah..??
Kyai : tar dulu,
siapa yang ngundang bapak penghulu yah..??
Lebe : itu
merekaa ( sambil menunjuk kearah para santri )
P. santri : ( hanya anggukan kepala )
Kyai : ya sudah
kita nikahkan saja sekarang..
Lebe : OK Siaap..
tolong pak kyai berjabatan tangan dengan calon mempelai pria ( Raka & Kyai
)
Kyai :
Raka :
Lebe : gimana saksi, sah..??
Raka :
Lebe : gimana saksi, sah..??
P.santri : Saaaaahhh..
Semua : Alhamdulillah..
Semua : Alhamdulillah..
Raka : SANTRI (
merdeka ) SANTRI ( merdeka ) SANTRI ( merdeka ).